28 Mar 2008

MUSHOLLA AL-IKHLAS

Ayo ayunkan cangkulmu, setiap hela nafasmu, tetes keringatmu, butir tanah yang menempel dibadanmu Insya Allah akan dicatat Malaikat dan jadi amal baikmu di Akhirat.
Semoga Ikhlas berbuat, dan Musholla kita akan selesai secepatnnya.
Insya Allah...( Jumat, 28 Maret-2008)

MENU BARU-(Chef HERU SUMARNO)


Akhir Bulan Maret 2008, The Bay Villas Resort Tanjung Lesung, akan launching menu-menu baru - racikannya Chef Berpengalaman Heru Sumarno.

Heru Sumarno adalah seorang Chef sudah lama melanglang buana, antara lain pernah bekerja di Vietnam, Thailand, Malaysia, dan terkahir bekerja untuk The Bay Villas Resort Tanjung Lesung, dengan keahlian tangannyalah tersaji masakan-masakan yang lezat luar biasa.

AMIGO BAKAR


Amigo Bakar, engkau seorang pemimpin, seorang bapak, seorang sahabat

Tangkas, penuh ide-ide gila, cekatan

Engkau sering meledak-ledak, tapi engkau seorang pengasih

Engkau seorang muslim, tasbih dan dzikir selalu membasahi bibirmu

Kemanapun engkau pergi siapapun akan wellcome

Jika engkau telah menentukan pilihan Amigo

Kami hanya bisa kehilangan, kami hanya akan merindukanmu

Merindukan emosimu, siraman kasihmu

Sampai Jumpa, kemana pun engkau pergi, kenangan dan jejakmu tak mudah kami lupakan.

Semoga Sukses..., suatu saat kita pasi jumpa lagi

AYUNAN CANGKUL PERTAMA-MUSHOLLA AL-IKHLAS


Tanjung Lesung, 28 Maret 2008


Cangkulan pertama dilakukan oleh Bpk. Lukman, sebagai wakil manajemen The Bay Villas-Tanjung Lesung, dalam rangka pembangunan Musholla Al-Ikhlas yang akan dibangun di lingkungan Hotel, dengan biaya dari swadaya karyawan.

MAULID NABI MUHAMMAD SAW THE BAY VILLAS


Tanjung Lesung, Minggu 23 Maret 2008

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar SAW yang jatuh pada 20 Maret 2008, Sie Kerohanian The Bay Villas Tanjung Lesung, mengadakan peringatan Maulid yaitu pada tanggal 23 Maret 2008 Malam Minggu, acara di mulai dengan Shalat Maghrib Berjamaah, Marhabaan, Senandung Religi dan Menampilkan Dai Cilik dari Pesantren Kemuning Citeureup Ananda Ahmad Baedowi dan Al Mukarom Ust. Babay dari Bama Hilir-Pagelaran.
Acara di hadiri oleh pemuka masyarakat, para pemimpin pesantren dan yayasan, karyawan dan karyawati the bay villas tanjung lesung.
Bpk Lukman sebagai Penanggung Jawab acara yang sekaligus mewakili manajemen, memberikan sambutannya dengan harapan agar tauladan yang baik dari Rosululloh dapat dicontoh dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara baru selasai jam 11 malam, dan berjalan dengan sukses.

Terimakasih kepada semua komponen yang membantu, terutama, Bpk. Heru, Benyamin,Bpk. Denny, Yudi, Triono, Lia, Endang, Trian, Rudy, Supriyanto, Agus Triyana, Wia Utami, Ika Kartika, dan semua pihak yang membantu

21 Mar 2008

MAULID NABI MUHAMMAD SAW

MAULID NABI DAN KEBANGKITAN UMMAT
Oleh: Dewan Asatidz
Al-Qur'an telah merekam sebuah zaman yang sangat gelap। Kebodohan dan kesombongan menjadi kebanggaan। Anak-anak kecil laki-laki yang baru lahir dibunuh begitu saja। Fir'aun yang pada waktu itu paling berkuasa mengaku dirinya tuhan। Pada saat yang demikian menyedihkan itu Allah lahirkan seorang anak kecil, yang bernama Musa, di mana kelak ia terpilih sebagai Nabi yang mengajarkan kebenaran, membangkitkan kemanusiaan, dan menyelamatkan manusia dari kesesatan। Jauh setelah zaman itu, pada pertengahan abad ke enam Masehi, muncul sebuah zaman yang sama. Syeikh Abul Hasan Nadwi melukiskannya sebagai puncak zaman hancurnya kemanusiaan. Akal yang Allah berikan kepada mereka, digusur dengan minuman-minuman keras yang sangat merajalela. Manusia pada waktu itu tidak lagi berjalan dengan akalnya, melainkan disetir oleh hawa nafsu kebinatangannya. Yang kuat memeras yang lemah. Wanita tidak lagi dianggap sebagai manusia, melainkan semata simbol seks dan pemuas hawa nafsu. Akidah yang dibawa para Nabi sebelumnya, lenyap ditelan kebodohan. Mereka tidak lagi menyembah Allah, Pencipta alam semesta, melainkan menyembah patung-patung yang mereka ciptakan sendiri. Buku-buku suci yang dibawa para Nabi, seperti Injil, mereka gerogoti kewahyuannya. (lihat Al Sirah Nabawiyah, oleh Abul Hasan Al Nadwi, Mansyuratul Maktabah Al Ashriyah, Bairut, 1981, hal. 19-67 ). Jazirah Arab pada waktu itu benar-benar dalam puncak kegelapan dan kerendahan moral. Ustadz Sayyid Qutub menggambarkannya, bahwa kedzaliman pada saat itu menjadi suatu keharusan. Jika tidak berbuat dzalim, pasti didzalimi. Minuman yang yang memabukkan, bukan hanya kebiasaan, melainkan sebuah kebanggaan. Pernikahan yang berjalan di tengah masyarakat pada waktu ada empat macam : (1). Nikah seperti biasa, yang laki-laki melamar perempuannya dan menikahinya. (2) Seorang suami yang menyuruh istrinya untuk berselingkuh dengan seorang yang ditentukan sampai hamil, dengan maksud untuk mendapatkan keturunan yang pandai, ini namanya nikah istibdha'. (3) Seorang perempuan melakukan hubungan dengan beberapa laki-laki, jumlahnya kurang dari sepuluh orang. Setelah anak itu lahir, perempuan itu memanggil semua laki-laki yang menghubunginya, lalu ia menentukan bapak sang anak itu di antara mereka. (4) Seorang wanita melakukan hubungan dengan banyak laki-laki tak terbatas jumlahnya. Begitu wanita itu melahirkan, semua laki-laki yang pernah menghunginya berkumpul, lalu memilih siapa yang wajahnya mirip dengan anak itu sebagai bapaknya. ( lihat Ma'alim fit Tharieq, oleh Sayyed Qutub, Darusy Syuruq, Bairut 1980, hal.31-32 ). Dari apa yang baru saja kita paparkan, terlihat dengan jelas bahwa kemanusiaan di Jazera Arab pada waktu itu sungguh sangat hancur. Sampai-sampai seorang yang bernama Abrahah tiba-tiba berniat untuk menghancurkan Ka'bah, tempat yang sangat Allah sucikan. Suatu tindakan kebodohan yang demikian jelas. Dan Abrahah memang serius untuk menghancurkan Ka'bah. Pada waktu itu ia dan pasukan gajahnya sudah berangkat dari Yaman menuju Makkah. Namun Allah Maha tahu akan niat jahat Abrahah. Sebelum mereka mencapai tujuannya Allah segera mengirimkan burung-burung Ababil, menyebarkan kepada mereka batu-batu api neraka yang menghanguskan. perhatikan QS.105:1-5 ) Tidak hanya itu, pada hari yang sama, dan dalam kondisi zaman yang demikian penuh dengan kebodohan ini, seorang bayi bernama Muhammad, Allah melahirkan dari rahim seorang Ibu bernama Aminah, tepatnya 12 Rabi'ul Awal, tahun Gajah. Muhammad, dialah yang kemudian Allah pilih sebagai seorang Rasul, pembawa risalahNya, kepadanya Allah turunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk jalan kehidupan. Sejak itu muncul sebuah zaman baru yang sangat mengagumkan bagi bangkitnya kemnusiaan. Manusia yang benar-benar manusia, tunduk kepada Allah Penciptanya dan pencipta segala mahluk. Keadilan benar-benar ditegakkan, dan kedzaliman dihancurkan. Wanita dihargai kemanusiannya, minuman keras dilarang, kerena merusak akal dan kejahiliahan diperangi dan dimusnahkan. Kini kita sedang berada di sebuah zaman yang kembali penuh dengan proses penghancuran kemanusiaan, mirip dengan zaman jahiliyah sebelum Nabi SAW dilahirkan. Minuman keras disahkan, aurat wanita dipertontankan. Yang kuat memeras dan menghanguskan yang lemah. Ajaran Allah dicampakkan. Orang-orang yang mencintai Allah dicemoohkan dan dipersulit jalan hidupnya. Akankah dalam kondisi yang sangat menyedihkan ini - Allah melahirkan seorang bayi yang kelak bangkit menjadi pembaharu, meneruskan perjuangan Rasulullah, menegakkan kebenaran, keadilan dan kemanuisaan. Mari kita berdo'a dan mari mulai dari diri kita untuk mengamalkan ajaran Rasulullah dengan sesungguh-sungguhnya dan sejujur-jujurnya.